Pengguna KRL tolak rencana penutupan stasiun Karet
Pengguna KRL tolak rencana penutupan stasiun Karet
Pengguna KRL tolak rencana penutupan stasiun Karet Stasiun yang terletak di kawasan strategis. Jakarta ini dianggap sebagai salah satu jalur penting bagi mobilitas masyarakat, terutama pekerja yang beraktivitas di kawasan Sudirman dan sekitarnya. Penutupan stasiun ini dinilai dapat memberikan dampak signifikan pada aksesibilitas transportasi dan kehidupan sehari-hari pengguna setia KRL.
Alasan Rencana Penutupan Stasiun Karet
Menurut informasi dari pihak pengelola, rencana penutupan Stasiun Karet ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Pengembangan Infrastruktur Rel Kereta Stasiun Karet direncanakan menjadi bagian dari proyek pengembangan infrastruktur kereta api untuk meningkatkan kapasitas layanan KRL. Penutupan sementara diperlukan guna menunjang kelancaran proyek tersebut.
- Penataan Ulang Wilayah Pemerintah sedang melakukan penataan ulang kawasan sekitar. Stasiun untuk mendukung pengembangan kawasan transit-oriented development (TOD) yang lebih modern dan terintegrasi.
- Masalah Teknis di Stasiun Stasiun Karet disebut-sebut mengalami beberapa kendala teknis terkait kapasitas peron dan sistem keamanan, sehingga memerlukan pembenahan menyeluruh.
Reaksi Pengguna KRL
Rencana ini mendapatkan tanggapan negatif dari sebagian besar pengguna KRL yang rutin menggunakan Stasiun Karet. Beberapa alasan penolakan mereka adalah:
- Aksesibilitas yang Terganggu Pengguna KRL khawatir penutupan stasiun ini akan mempersulit mereka dalam mencapai tempat kerja atau tujuan lain di kawasan Sudirman. Stasiun Karet merupakan titik strategis yang banyak digunakan oleh para pekerja kantoran.
- Alternatif yang Tidak Memadai Beberapa pengguna mengeluhkan bahwa stasiun alternatif seperti Stasiun Sudirman dan Stasiun Tanah Abang sudah sangat padat, sehingga tidak mampu menampung lonjakan penumpang jika Stasiun Karet ditutup.
- Potensi Kemacetan Lalu Lintas Jika pengguna KRL beralih menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi lain, hal ini berpotensi menambah kemacetan di area pusat kota.
Upaya Advokasi Pengguna
Untuk menolak rencana ini, sejumlah pengguna KRL telah mengambil langkah-langkah, seperti:
- Petisi Online Sebuah petisi online telah dibuat dan ditandatangani oleh ribuan pengguna yang menolak penutupan Stasiun Karet. Mereka berharap pemerintah mempertimbangkan kembali rencana tersebut.
- Diskusi Publik Kelompok pengguna KRL juga mengusulkan adanya forum diskusi publik antara pemerintah, pengelola KRL, dan masyarakat untuk mencari solusi yang lebih baik.
- Media Sosial Protes terhadap rencana ini juga marak disuarakan melalui media sosial, dengan tagar seperti #SaveStasiunKaret yang menjadi tren di platform seperti Twitter.
Solusi yang Diusulkan
Beberapa solusi diusulkan oleh pengguna dan pengamat transportasi untuk mengatasi masalah ini, di antaranya:
- Penutupan Bertahap Penutupan stasiun dapat dilakukan secara bertahap, sehingga pengguna masih memiliki waktu untuk beradaptasi dan mencari alternatif transportasi.
- Peningkatan Kapasitas Stasiun Alternatif Sebelum menutup Stasiun Karet, pihak pengelola diharapkan meningkatkan kapasitas dan fasilitas di stasiun alternatif untuk menghindari penumpukan penumpang.
- Transportasi Penghubung Penyediaan shuttle bus atau moda transportasi penghubung dari Stasiun Karet ke stasiun terdekat dapat menjadi solusi sementara.
Kesimpulan
Rencana penutupan Stasiun Karet menimbulkan reaksi yang beragam, dengan mayoritas pengguna KRL menyatakan penolakan. Meskipun ada alasan teknis dan pengembangan infrastruktur yang mendasari keputusan ini, dampaknya terhadap aksesibilitas dan kenyamanan pengguna perlu menjadi perhatian utama. Diharapkan, pihak terkait dapat mempertimbangkan aspirasi masyarakat dan mencari solusi yang tidak merugikan pengguna KRL.